Translate

Kamis, 11 September 2014

PUASA-PUASA SUNAT


KATA PENGANTAR
                        Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmatnya penulis dapat menyelesaikan penyelesain makalah yang berjudul “puasa sunnah” penulis makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Fiqih semua pihak ya ng telah membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini terutama kepada bapak Tgk. Murtadha Yusuf MA selaku dosen pengampu serta teman-teman semua.
                        Penyusun menyadari keterbatasan sebagai manusia, makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penyusun berharap kritik dan saran yang sifatnya membangun guna memperbaiki makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bermanfat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.



                                                                                    Juli, 28 Oktober 2012

                                                                                                Penulis  



DAFTAR  ISI


KATA  PENGAHTAR.......................................................................................

DAFTAR  ISI
                         

BAB    I     PENDAHULUAN
                  1.1 Latar Belakang  .......................................................................
                  1.2 Tujuan .........................................................................................
                       

BAB    II    PUSA-PUASA SUNAT
                  2.1 Pengertian puasa sunat ...............................................................
                  2.2 Puasa-pusa sunat......................................................................  
                  2.3 Manajemen puasa sunat..............................................................
                 

BAB    III PENUTUP
                  3.1 Kesimpulan.................................................................................
                  3.2 Saran ...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
           
 

          
 BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
            Rukun Islam dan seluruh ajaran-Nya yang agung itu setelah mengucapkan Dua Kalimat Syahadat berikutnya mendirikan Shalat, membayar Zakat, puasa Ramadhan dan berha ke Baitil Haram. Namun demikian ibadah yang tercermin dalam sikap meniggalkan dan menahan diri ini bukan sesuatu yang bersifat negatif. Dan yang menjadikan sikap demikian mempunyai nilai ibadah adalah dikarnakan orang muslim melakukan hal itu atas kehendak dan pilihan-Nya dengan motif (niat) mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Maka oleh karena itu tindakan-tindakan rohani dan jasmani seperti yang demikian itulah bersifat positif yang mempunyai nilai positif pula dalam neraca timbangan amalan di Yaumi Hisab.
            Ibadah puasa bukan hanya sekedar menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi yang dimaksudkan untuk mewujutkan pribadi yang bertaqwa.
           

B.    Tujuan

1.   Untuk mengetahui pengertian puasa sunat!
2.    Untuk mengetahui beberapa puasa sunat!
3.    Untuk mengetahui manajemen puasa sunat!
 


BAB II
PUASA-PUASA SUNAT
A.  Pengrtian Puasa Sunat
            Puasa sunat ialah puasa yang dikerjakan karena semata-mata untuk mengharapkan akan keampunan, keridhaan, keberkahan dan litaqarruba ilaihi. Puasa sunat boleh dikerjakan pada bila-bila masa yang diingini jika seorang itu merasa berkemampuan untuk melaksanakannya kecuali pada hari-hari yang diharamkan berpuasa, dan bila tidak dikerjakan tidak berdosa, maka jelas definisi sunnah itu adalah “dikerjakan berpahala dan bila ditinggalkan tidak apa-apa” maka alangkah indahnya bila kita melaksanakannya dan sungguh rugi bila di tinggalkannya, mengapa rugi? Karena hidup didunia ini adalah untuk mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat. Maka berpandai-pandailah untuk memenej puasa sunnah dalam kehidupan pribadi anda untuk mempersiapkan bekal di Akhirat kelak.
B.  Puasa-puasa Sunnah
1.    Puasa Syawal
            Disunatkan bagi yang telah menyelesaikan puasa ramadhan untuk mengikutinya dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, kecuali pada tanggal pertama.
Seperti sabda Rasulullah saw:
“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan ramadhan lalu diiringinya dengan enam bulan syawal, maka seolah-olah ia telah berpuasa sepanjang masa”. (H.R. Muslim)[1]
            Menurut imam ahmad puasa tersebut dapat dilakukan berturut-turut atau tidak berturut-turut, dan tidak ada kelebihan antara cara yang pertama dan cara yang ke dua dan sebaliknya. Sedangkan menurut imam Syafi’ dan Hanafi, lebih utama melakukannya secara berturut-turut, yaitu setela hari raya.[2]
2.    Puasa Arafah
            Orang yang tidak melaksanakan haji disunatkan un tuk melaksanakan puasa pada tanggal 9 Zulhijjah atau sering disebut puasa Arafah, dan Rasulullah melarang pada hari arafah di arafah.
Hadist Nabi saw:
“Puasa  pada hari Arafah dapat menghapuskan selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang, dan puasa hari Asyura menghapuskan dosa tahun lalu”. (H.R. Jamaah kecuali Bukhari dan Tirmizi).

3.    Puasa A’syura
            Yaitu pda sepuluh hari bulan muharram, seperti sabda Rasulullah saw.
“Puasa pada hari a’syura karena Allah Taala itu di ampun Allah Ta’ala dosa setahun yang dahulu”. (H.R. Muslim).
            Dan demikian juga sunat hukumnya melakukan puasa pada tanggal sembilan Muharram. Seperti sabda Rasulullah saw.[3]
“Seandainya aku masih ada hingga tahun depan maka aku akan berpuasa pada hari ke sembilan, yakni bersama dengan ‘asyura”. (H.R. Ahmad dan Muslim) .
4.    Puasa Senin dan Kamis
Pada kedua hari itulah dingkat oleh malaikat seluruh amalan kita.
            Rasulullah saw bersabda:
“Bahwasanya pada hari senindan kamis itu dinaikkan oleh malaikat akan segala amal ke hadhirat Allah swt, maka aku gemar bahwa dipersembahkan amalku tatkala itu aku berpuasa”.[4]
5.    Puasa Bulan Sya’ban
Pada bulan itulah seluruh amalan-amalan kita diangkat kepadanya
            Seperti sabda Rasulullah saw dari Usamah Bin Zaid R.A :
“ Aku bertanya, Ya Rasulullah, kelihatannya tidak satu bulanpun yang lebih banyak Engkau berpuasa dibandingkan bulan Sya’ban!, Rasulullah bersabda: Bulan ini sering dilupakan oleh karena letaknya antara Rjab dan Ranadhan, sedangkan pada bulan itulah diangkatnya amalan-amalan kepada Tuhan Rabbul ‘Alamin. Maka aku ingin amalku dibawa naik dalam keadaan aku berpuasa”. ( H.R. Abu Dawud, An-Nasai, dan dinyatakan sahih oleh Ibnu Khuzaimah).
6.    Puasa Ayyamul Baith (Pertengahan Bulan)
            Puasa berulang-ulang sebab berulang-ulang bulan yaitu Ayyamul Baidh itu adalah pada tiap-tiap bulan tiga hari yaitu tiga belas hari bulan datang kepada lima belas hari bulan.
Seperti sabda Rasulullah saw:
Rasulullah Saw memerintahkan kami untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan yaitu pada tanggal 13, 14 dan 15 (H.R. An-Nasai’ serta At-Tarmizi dan di Sahehkan oleh Ibnu Hajar)[5]

C.  Manajemen Puasa Sunnah
Sabda Rasulullah saw:
“Barangsiapa puasa sehari pada Allah Subhanahuata’ala niscaya dijaukan Allah Ta’ala akan dia dari pada api neraka selama tujuh puluh tahun”.(H.R. Muslim).[6]
            Manfaaf bagi kesehatan jasmani antara lain adalah:
-         Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan “ karena pada hari saat kita tidak berpuasa alat pencernaan didalam tubuh bekerja sangat keras, dan pada sat puasalah alat pencernaan tersebut beristirat.
-         Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). “berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga menghasilkan enzim anti oksi dan yang dapat membrsihkan zat-zat yng besifat racun dan karsinogen dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
-         Mencegah penyakit yang timbul karenapola makanan yang berlebihan gizi, yang belum tentu baik untuk kesehatan seseorang, “kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit denga negeratif seprti kolesterol, jantung koroner, diabetes dll.
            Yang paling mengejutkan lagi ialah puasa diakui oleh beberapa orang ahli dari barat yang non muslim, seperti Allan Cott M.D yang berkebangsaan Amerika, Dr.yuli nikolayev yang berkebangsaan rusia dan Alvenia M. Fulton yang berkebangsaan Amerika.
            Allan Cott M.D bahkan telah membukukan beberapa hikmah dari puasa kedalam sebuah buku yang brjudul why fast? Diantara lain:
-         To feel better physically and mentally (merasa lebih baik secara fisik dan mental)
-         To let the body heath itselfe (membuat tubuh sehat dengan sendirinya)
-         To get more out of sex (lebih mampu mengendalikan sex)
            Sementara itu Dr. Yuri Nikalayev berpendapat bahwa b erkemam puasa yang bisa membuat seseorang menjadi awet muda adalah sebagai suatu penemuan terbesar abad ini. Beliau mengatakan: Menurut pendapat anda, apakah penemuan terpenting abad ini?  jam radioakti? Bom ekoset? Menurut pendapat saya, penemuan terbesar dalam abad ini ialah kemampuan seseorang mebuat rinya tetap awet muda secara fisik, mental, dan spirotual, melalui puasa yang rasional.
            Alvenia m. Fulton, direktur lembaga makanan sehat “futonia” di amerika serikat menyatakan bahwa puasa adalah cara tebaik untuk memper indah dan mempercantik perempuan secara alami. Puasa menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat. Puasa menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk keindan tubuh.
            Ketiga orang ahli tersebut yang notabene adalah non muslim bahkan mengakui kehebatan dari puasa.mengapa kita yang muslim justru terkadang melalaikannya.[7]
                                                     


BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
            Memang segala sesuatu harus diketahui ilmunya dan dasar-dasar yang mendasari suatu hal, sehingga seseorang akan mampu mempelajari dan mengamalkan sesuatu hal yang banyak dan dengan baik seperti puasa sunat, maka seseorang itu akan melaksanakan puasa sunat secara bersungguh-sungguh jikalau tahu manfaatnya dan hukum-hukum yang mendasari sebuah amalan.
B.     Saran
            Jangan sia-siakan kesempatan terbaik ini yaitu puasa sunat karena kita tidak tahu kapan kita akan di panggil oleh yang Kuasa.
Puasa sunat merupakan sarana paling efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, oleh karena itu amallah secara sunguh-sungguh dari sekarang karenaq esok belum tentu diberi umur panjang.


DAFTAR PUSTAKA
           
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-A’sqalani, Bulugul Maram, Semarang: Karya Toha Putra

Syaikh Muhammad Idris Al-Banjari, Sabilal Muhtadin Lilfiqhi fi Imaruddin ,Haramain: Jeddah

http//:ainaini.wordpress.com


[1] Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-A’sqalani, Bulugul Maram, (Semarang: Karya Toha Putra) hal 138
[2][Imam Hasan Al-Banna, Fiqhussunnah( Bairut: Daral Faith) hal 51
[3] Imam Hasan Al-Banna, Fiqhussunnah( Bairut: Daral Faith) hal 52
[4]Syaikh Muhammad Idris Al-Banjari, Sabilal Muhtadin Lilfiqhi fi Imaruddin , (Haramain: Jeddah) hal. 139.
[5]Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-A’sqalani, Bulugul Maram, (Semarang: Karya Toha Putra) hal 138
[6]Syaikh Muhammad Idris Al-Banjari, Sabilal Muhtadin Lilfiqhi fi Imaruddin , (Haramain: Jeddah) hal. 137
[7] http//: ainaini.wordpress.com/2012/01/06-cara-memenej-puasa-sunnah

Tidak ada komentar:

AMALAN AGAR SELAMAT IMAN KETIKA SAKARATUL MAUT

🔔 FAEDAH🔔 فائدة عن سيدى عبد الوهاب الشعرانى نفعنا الله به أن من واظب على قراءة هذين البيتين فى كل يوم جمعة توفاه الله على الإسلام م...