Translate

Sabtu, 13 September 2014

PERAN DAN OTORITAS KEPALA SEKOLAH



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
            Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia. Dimana dewasa ini keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana mutu Sember Daya Manusia (SDM) berkorelasi positif dengan mutu pendidikan, mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang harus terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut adalah masukan, proses, keluaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya.
Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana dan prasarana serta biaya apabila seluruh komponen tersebut memenuhi syarat tertentu. Namun dari beberapa komponen tersebut yang lebih banyak berperan adalah tenaga kependidikan yang bermutu yaitu yang mampu menjawab tantangan-tantangan dengan cepat dan tanggung jawab. Tenaga kependidikan pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut tenaga kependidikan untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya.
Pendidikan yang bermutu sangat membutuhkan tenaga kependidikan yang professional. Tenaga kependidkan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik. Oleh karena itu tenaga kependidikan yang professional akan melaksanakan tugasnya secara professional sehingga menghasilkan tamatan yang lebih bermutu. Menjadi tenaga kependidikan yang profesional tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya upaya untuk meningkatkannya, adapun salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan pengembangan profesionalisme ini membutuhkan dukungan dari pihak yang mempunyai peran penting dalam hal ini adalah kepala sekolah, dimana kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat penting karena kepala sekolah berhubungan langsung dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah.

B.      Rumusan Masalah
1.     Apa pengertian kepala sekolah
2.     Apa saja peran kepala sekolah

C.      Tujuan
1.     Untuk mengetahui pengertian kepala sekolah
2.     Untuk mengetahui peran-peran kepala sekolah



BAB II
PERAN DAN OTORITAS KEPALA SEKOLAH
A.      Pengertian Kepala Sekolah
Kepala sekolah bersal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelejaran. Jadi secara umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga di mana temapat menerima dan memberi pelajaran.
Wahjosumidjo mengartikan bahwa: “Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.”[1] Sementara Rahman dkk mengungkapkan bahwa “Kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan structural (kepala sekolah) di sekolah.”[2]
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah sorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama.

B.      Peran Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru.” Perlu digarisbawahi bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional di sini, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi sebagaimana telah dipaparkan di atas.
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai: educator, manajer, administrator,  supervisor, leadership, pencipta iklim kerja/motivator dan wirausahawan/inovator.[3]

1.       Kepala Sekolah Sebagai Educator
            Artinya kepala sekolah haruslah memiliki jurus jitu dan strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan diekolahnya. Menciptakab iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik.[4]
            Selain itu yang perlu diperhatikan oleh setiap kepala sekolah terhadap peranannya sebagai edukator atau pendidik, mencakup dua hal pokok sasaran, yaitu kepada siapa pendidik itu diarahkan. Sedang yang kedua yaitu bagaimana peranan sebagai pendidik itu dilaksanakan.[5]

2.       Kepala Sekolah Sebagai Manajer
            Kepala sekolah harus mempunyai strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama, memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya,dan melibatkan seluruh anggota tenaga semua kependidikan dalam berbagai kegiatan disekolah.
            Selain itu, tugas kepala sekolah sebagai menejer diantaranya menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan, melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi kegiatan, menentukan kegiatan, mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur proses pembelajaran, mengatur OSIS, mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait dan mengatur administrasi.

3.       Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
                        Untuk menjawab pertanyaan apakah yang dilakukan seorang kepala sekolah sebagai supervisor, kita perlu kembali mengingat pengertian supervisi. Supervisi adalah aktivitas menentukan kondisi/syarat-syarat yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan.
            Melihat pengertian tersebut, maka tugas kepala sekolah sebagai supervisor berarti bahwa ia harus meneliti, mencari dan menentukan syarat-syarat mana saja yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya. Kepala sekolah harus dapat meneliti syarat-syarat mana yang telah ada dan tercukupi, dan mana yang belum ada atau kurang secara maksimal.[6]

4.       Kepala Sekolah Sebagai Asministrator
                        Kepala sekolah sebagai Administrator bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Hal tersebut mencakup seluruh kegiatan sekolah, seperti:
v Mengatur administrasi pegawai
v Mengatur proses pembelajaran
v Mengatur administrasi perlengkapan
v Mengatur administrasi kantor
v Mengatur administrasi murid
v Mengatur administrasi perpustakaan
v Mengatur administrasi keuangan
v Mengatur administrasi pembinaan siswa
v Mengatur administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat

5.       Kepala Sekolah Sebagai Leadership
                        Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah. Kualitas kepemimpinan kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap terbentuknya semangat kerja, kerja sama yang harmonis, minat terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang menyenangkan, dan perkembangan mutu profesional diantara para guru.
                        Tidak semua kepala sekolah mengerti maksud kepemimpinan, kualitas serta fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh pemimpin pendidikan. Setiap orang yang memberikan sumbangan bagi perumusan dan pencapaian tujuan bersama adalah pemimpin, namun individu yang mampu memberi sumbangan yang lebih besar terhadap perumusan tujuan serta terhimpunnya suatu kelompok di dalam kerja sama mencapainya, dianggap sebagai pemimpin yang sebenarnya. Orang yang memegang jabatan kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan.
Tanggung jawab kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan ada 6, antara lain:
v Pemimpin di bidang personalia
v Pemimpin di bidang hubungan guru-murid
v Pemimpin di bidang personal non pengajar
v Pemimpin di bidang kurikulum
v Pemimpin di bidang public relation
v Pemimpin dalam pelayanan bimbingan dan pengorganisasian

6.       Kepala Sekolah Sebagai Pencipta Iklim Kerja/motivator
                        Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul, yang disertai usaha untuk meningkatkan kompetensinya. Oleh karena itu, dalam upaya menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif, kepala sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
v  para guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan
v tujuan kegiatan perlu disusun dengan dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja, para guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut
v para guru harus selalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya
v pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan
v usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru, sehingga memperoleh kepuasan[7]

7.       Kepala Sekolah Sebagai Wirausahawan/inovator
                        Dalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausaan dihubungkan dengan peningkatan kompetensi guru, maka kepala sekolah seyogyanya dapat menciptakan pembaharuan, keunggulan komparatif, serta memanfaatkan berbagai peluang. Kepala sekolah dengan sikap kewirauhasaan yang kuat akan berani melakukan perubahan-perubahan yang inovatif di sekolahnya, termasuk perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa beserta kompetensi gurunya.
                        mana kepala sekolah dapat mewujudkan peran-peran di atas, secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, yang pada gilirannya dapat membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.





[1] Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), halaman 83
[2] Rahman Dkk, Peran Strategis Kapala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, (Jatinangor: Alqaprint, 2006), halaman 106
[3] Depdiknas, Standar Kompetensi Kepala Sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK & SLB, (Jakarta: BP. Cipta Karya, 2006)
[4] E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Bintang Rosdakarya, 2005), halaman 98
[5] Wahjosumidjo, Kepemimpinan kepala sekolah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2010),  halaman 124
[6] Daryanto, Administrasi Pendidikan, Cet. 6,  (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), halaman 84
[7] Modifikasi dari pemikiran E. Mulayasa tentang Kepala Sekolah sebagai Motivator

Tidak ada komentar:

AMALAN AGAR SELAMAT IMAN KETIKA SAKARATUL MAUT

🔔 FAEDAH🔔 فائدة عن سيدى عبد الوهاب الشعرانى نفعنا الله به أن من واظب على قراءة هذين البيتين فى كل يوم جمعة توفاه الله على الإسلام م...