BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejalan dengan
tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena
pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia. Dimana dewasa ini
keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam,
melainkan pada keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana mutu Sember Daya
Manusia (SDM) berkorelasi positif dengan mutu pendidikan, mutu pendidikan
sering diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat, dan segala
komponen yang harus terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut
adalah masukan, proses, keluaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana
serta biaya.
Mutu pendidikan
tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana dan prasarana serta
biaya apabila seluruh komponen tersebut memenuhi syarat tertentu. Namun dari
beberapa komponen tersebut yang lebih banyak berperan adalah tenaga
kependidikan yang bermutu yaitu yang mampu menjawab tantangan-tantangan dengan
cepat dan tanggung jawab. Tenaga kependidikan pada masa mendatang akan semakin
kompleks, sehingga menuntut tenaga kependidikan untuk senantiasa melakukan
berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya.
Pendidikan yang
bermutu sangat membutuhkan tenaga kependidikan yang professional. Tenaga
kependidkan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan
pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik. Oleh karena itu tenaga
kependidikan yang professional akan melaksanakan tugasnya secara professional
sehingga menghasilkan tamatan yang lebih bermutu. Menjadi tenaga kependidikan
yang profesional tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya upaya untuk
meningkatkannya, adapun salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan
pengembangan profesionalisme ini membutuhkan dukungan dari pihak yang mempunyai
peran penting dalam hal ini adalah kepala sekolah, dimana kepala sekolah
merupakan pemimpin pendidikan yang sangat penting karena kepala sekolah
berhubungan langsung dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian kepala sekolah
2.
Apa
saja peran kepala sekolah
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian kepala sekolah
2.
Untuk
mengetahui peran-peran kepala sekolah
BAB II
PERAN DAN
OTORITAS KEPALA SEKOLAH
A.
Pengertian Kepala Sekolah
Kepala sekolah bersal
dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala dapat diartikan ketua
atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah
sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelejaran. Jadi
secara umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga
di mana temapat menerima dan memberi pelajaran.
Wahjosumidjo
mengartikan bahwa: “Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang
diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses
belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang
memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.”[1]
Sementara Rahman dkk mengungkapkan bahwa “Kepala sekolah adalah seorang guru
(jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan structural (kepala
sekolah) di sekolah.”[2]
Berdasarkan beberapa
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah sorang guru
yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu
sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan
bersama.
B.
Peran Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai
pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi
profesional guru.” Perlu digarisbawahi bahwa yang dimaksud dengan kompetensi
profesional di sini, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata,
tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi sebagaimana telah
dipaparkan di atas.
Dalam perspektif
kebijakan pendidikan nasional, terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu,
sebagai: educator, manajer, administrator,
supervisor, leadership, pencipta iklim kerja/motivator dan wirausahawan/inovator.[3]
1.
Kepala Sekolah Sebagai Educator
Artinya kepala sekolah haruslah memiliki jurus jitu dan
strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan
diekolahnya. Menciptakab iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada
warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan serta
melaksanakan model pembelajaran yang menarik.[4]
Selain itu yang perlu diperhatikan oleh setiap kepala
sekolah terhadap peranannya sebagai edukator atau pendidik, mencakup dua hal
pokok sasaran, yaitu kepada siapa pendidik itu diarahkan. Sedang yang kedua
yaitu bagaimana peranan sebagai pendidik itu dilaksanakan.[5]
2.
Kepala Sekolah Sebagai Manajer
Kepala sekolah harus mempunyai strategi yang tepat untuk
memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama, memberi kesempatan kepada
para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya,dan melibatkan seluruh
anggota tenaga semua kependidikan dalam berbagai kegiatan disekolah.
Selain itu, tugas kepala sekolah sebagai menejer
diantaranya menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan
kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan, melaksanakan pengawasan, melakukan
evaluasi kegiatan, menentukan kegiatan, mengadakan rapat, mengambil keputusan,
mengatur proses pembelajaran, mengatur OSIS, mengatur hubungan sekolah dengan
masyarakat dan instansi terkait dan mengatur administrasi.
3.
Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Untuk menjawab pertanyaan apakah yang
dilakukan seorang kepala sekolah sebagai supervisor, kita perlu kembali
mengingat pengertian supervisi. Supervisi adalah aktivitas menentukan
kondisi/syarat-syarat yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan.
Melihat pengertian tersebut, maka tugas kepala sekolah
sebagai supervisor berarti bahwa ia harus meneliti, mencari dan menentukan
syarat-syarat mana saja yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya. Kepala
sekolah harus dapat meneliti syarat-syarat mana yang telah ada dan tercukupi,
dan mana yang belum ada atau kurang secara maksimal.[6]
4.
Kepala Sekolah Sebagai Asministrator
Kepala sekolah sebagai Administrator bertanggung jawab terhadap kelancaran
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Hal tersebut mencakup
seluruh kegiatan sekolah, seperti:
v Mengatur administrasi pegawai
v Mengatur proses pembelajaran
v Mengatur administrasi perlengkapan
v Mengatur administrasi kantor
v Mengatur administrasi murid
v Mengatur administrasi perpustakaan
v Mengatur administrasi keuangan
v Mengatur administrasi pembinaan siswa
v Mengatur administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat
5.
Kepala Sekolah Sebagai Leadership
Kepala sekolah
adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar dalam
mengembangkan mutu pendidikan di sekolah. Kualitas kepemimpinan kepala sekolah
sangat berpengaruh terhadap terbentuknya semangat kerja, kerja sama yang
harmonis, minat terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang
menyenangkan, dan perkembangan mutu profesional diantara para guru.
Tidak semua
kepala sekolah mengerti maksud kepemimpinan, kualitas serta fungsi-fungsi yang
harus dijalankan oleh pemimpin pendidikan. Setiap orang yang memberikan
sumbangan bagi perumusan dan pencapaian tujuan bersama adalah pemimpin, namun
individu yang mampu memberi sumbangan yang lebih besar terhadap perumusan
tujuan serta terhimpunnya suatu kelompok di dalam kerja sama mencapainya, dianggap
sebagai pemimpin yang sebenarnya. Orang yang memegang jabatan kepala sekolah
adalah pemimpin pendidikan.
Tanggung jawab kepala sekolah sebagai
pemimpin pendidikan ada 6, antara lain:
v Pemimpin di bidang personalia
v Pemimpin di bidang hubungan guru-murid
v Pemimpin di bidang personal non pengajar
v Pemimpin di bidang kurikulum
v Pemimpin di bidang public relation
v Pemimpin dalam pelayanan bimbingan dan pengorganisasian
6.
Kepala Sekolah Sebagai Pencipta Iklim Kerja/motivator
Budaya dan
iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih termotivasi untuk
menunjukkan kinerjanya secara unggul, yang disertai usaha untuk meningkatkan
kompetensinya. Oleh karena itu, dalam upaya menciptakan budaya dan iklim kerja
yang kondusif, kepala sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
v para guru akan bekerja lebih giat apabila
kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan
v tujuan
kegiatan perlu disusun dengan dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru
sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja, para guru juga dapat dilibatkan
dalam penyusunan tujuan tersebut
v para guru
harus selalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya
v pemberian
hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan
v usahakan
untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru, sehingga memperoleh kepuasan[7]
7.
Kepala Sekolah Sebagai Wirausahawan/inovator
Dalam
menerapkan prinsip-prinsip kewirausaan dihubungkan dengan peningkatan
kompetensi guru, maka kepala sekolah seyogyanya dapat menciptakan pembaharuan,
keunggulan komparatif, serta memanfaatkan berbagai peluang. Kepala sekolah
dengan sikap kewirauhasaan yang kuat akan berani melakukan perubahan-perubahan
yang inovatif di sekolahnya, termasuk perubahan dalam hal-hal yang berhubungan
dengan proses pembelajaran siswa beserta kompetensi gurunya.
mana kepala sekolah
dapat mewujudkan peran-peran di atas, secara langsung maupun tidak langsung
dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, yang pada
gilirannya dapat membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
[1] Wahjosumidjo, Kepemimpinan
Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), halaman 83
[2] Rahman Dkk, Peran
Strategis Kapala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, (Jatinangor:
Alqaprint, 2006), halaman 106
[3]
Depdiknas,
Standar Kompetensi Kepala Sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK & SLB, (Jakarta:
BP. Cipta Karya, 2006)
[4]
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Bintang Rosdakarya, 2005), halaman 98
[5]
Wahjosumidjo, Kepemimpinan kepala sekolah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo persada,
2010), halaman 124
Tidak ada komentar:
Posting Komentar