Secara bahasa Syi’ah berarti pengikut, sedangkan pengertian Syi’ah
yang sebenarnya adalah orang-orang yang mengkuti Saidina ‘Ali kwj dan kelurga
nabi, mereka mengatakan, pemimpin sesudah Rasulullah adalah Saidina ‘Ali kwj
dan khalifah yang lebih berhak sesudah Nabi Muhammad wafat adalah Saidina ‘Ali
kwj.
Tidak lengkap kita membicarakan
Syi’ah tanpa menyebutkan nama Abdullah bin Saba’. Karena dengan peran dan jasanyalah syi’ah
berkembang. Dialah sebenarnya sutradara berkobarnya fitnah terhadap Saidina
Usman bin Affan.
Abdullah bin Saba’ adalah seorang
pendeta Yahudi dari Yaman yang berpura-pura masuk Islam pada masa akhir
pemerintahan Khalifah Usman ra. Dan Dialah orang yang pertama kalinya
mengatakan bahwa Saidina ‘Ali menerima wasiat dari Nabi Tentang jabatan
Khalifah, dan beliau akan kembali kedunia ini untuk menghukumi lawan-lawannya,
dan Ibnu Saba’ adalah orang yang pertama kali memaki-maki tiga khalifah sebelum
‘Ali dan sahabat-sahabat Nabi yang lain.
Dalam buku berjudul “Mengapa Kita
Menolak Syi’ah’ Halaman 30 dijelaskan. Dasar-dasar Arkanul Iman menurut faham
Syi’ah Imamiyah Itsinaa ‘Asyariyah adalah:
1. Percaya kepada Ke-Esaan Allah
2. Pecaya kepada Keadilan
3. Percaya kepada Kenabian
4. Percaya kepada Imamah
5. Percaya kepada Hari Ma’ad/Kiamat
Imamah ialah pemimpin yang berhak sesudah Rasulullah
wafat. Mereka meyakini dengan konsep Imam Dua Belas. Berikut nama-nama Imam Dua
Belas menurut faham Syi’ah Imamiyah
Itsinaa ‘Asyariyah sebagaiman yang tertulis dalam Tafsir Wal Mufassirun Jilid 3 halaman 23-25:
1. Ali bin Abi Thalib ( Wafat Tahun 40 H )
2. Hasan bin Ali (lahir 3 H, wafat 50 H)
3. Husain bin Ali (lahir 4 H, wafat 61 H)
4. Ali bin Husain/Zainal Abidin (lahir 38 H, wafat 95 H)
5. Muhammbad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin (lahir 57 H, wafat 114 H)
6. Ja’far Shadiq bin Muhammad Al Baqir (lahir 80 H, wafat 148 H)
7. Musa Al Kadzim bin Ja’far Shadiq
(lahir 128 H, wafat 183 H)
8. Ali Ar Ridha bin Musa Al Kadzim (lahir 153 H, wafat 203 H)
9. Muhammad Al Jawad bin Ali Ar Ridha (lahir 195 H, wafat 220 h)
10. Ali Al Hadi bin Muhammad Al Jawad
(lahir 214 H, 254 H)
11. Hasan Al ‘Uskari bin Ali Al Hadi (lahir 231 H, wafat 260 H)
12. Muhammad Al Mahdi bin Hasan Al ‘Uskari/ Imam Mahdi (mulai bersembunyi Tahun 260
H sampai sekarang)
Kalau kita memakai logika kita, pada adat
mungkin tidak seorang hidup lebih 1000
tahun??
Pada permasalahan Imam Mahdi, ini juga berbeda
dengan Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Turmizi, Abu Daud, Ibnu Majah dan
lainnya yang mengatakan Imam mahdi adalah keluarga Nabi, namanya seperti nama nabi dan nama bapaknya seperti nama bapak Nabi yakni
Muhammad bin Abdullah. Sedangkan Imam Mahdi menurut syi’ah bernama
Muhammad Bin Hasan Al ‘Uskari.
Muhammad
Husain Adz Dzhabi dalam kitabnya berjudul “Tarsir Wal Mufassirun” jilid 2 halaman 8 dijelaskan:
Kemasyhuran Kaum Syi’ah ialah dengan empat macam, yaitu Maksum, Al Mahdi, Raj’ah dan Taqiyah.
1. Maksum: Yakni mereka meyakini yang bahwasanya para Imam Dua Belas mereka
terpelihara dari dosa besar dan dosa kecil. Hal
ini berbeda dengan faham Ahlussunnah Wal Jama’ah yang hanya menganggap maksum
kepada para Nabi dan Rasul Allah.
2. Imam Mahdi: Yakni mereka meyakini kelak Imam Mahdi akan Keluar untuk menegakkan
keadilan dan memasuki tempat para Imam.
3. Raj’ah: Mereka mengiktikad bahwasanya pada saat Imam Mahdi sudah zahir, maka Nabi
Muhammad saw, Ali, Hasan, Husain bahkan seluruh Imam akan bangkit lagi ke dunia
ini untuk mengadili Abu Bakar dan Umar untuk di qishaskan, Kemudian mereka
semua wafat lagi dan akan hidup kembali pada Hari qiyamat.
4. Taqiyah: Adalah berbohong dan ini merupakan Asas bagi mereka kaum syi’ah dan satu
juzu’ dari pada bagian agama untuk mendustakan manusia, bahkan ada yang
mengatakan, Taqiyah merupakan seper tiga dari agama menurut mereka. Hal
ini terus mereka lakukan sebelum keluar Imam Mahdi dari tempat
persembunyiannya.
Banyak sekali akidah syi’ah yang menyimpang
dan berbeda dari Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah. Dan
banyak pula akidah syi’ah yang membawaki kepada kekufuran, diantaranya
sebagaimana yang telah disebutkan dalam kitab “Tuhfatur Raghibin”
halaman 9:
1.
Mereka
mengiktikad, bahwa Saidina Ali kwj turun dari langit dengan bentuk awan
ketuhanan dan kemudian menyerupai manusia. Kemudian Dia mengerjakan beberapa
pekerjaan ketuhanan lalu naik lagi kelangit. Iktikad yang seperti ini adalah
iktikad kaum Nasrani.
2.
Mereka
menganggap, bahwa Saidina Ali yang sepatutnya menjadi Nabi. Malaikat Jibril
Membawa wahyu kepada Muhammad adalah suatu kesalahan. Maka iktikad semacam ini
dapat membawaki kepada kekufuran, karena bertentangan dengan Nash Al-Qur’an
وما محمد الا
رسول
3.
Mereka
mengiktikad, bahwa saidina Ali itu bermusyarikat dengan Muhammad pada kenabian.
4.
Mereka
mengiktikad, bahwa khalifah yang semestinya adalah Saidina Ali dan seluruh
keturunannya, dan mereka juga melaknat Abu Bakar, Umar, Usman dan sahabat Nabi
yang lainnya.
5.
Mereka
mengiktikad, bahwa ruh apabila sudah keluar dari satu badan, maka akan masuk
kedalam lembaga yang lain (tubuh).
6.
Dan
sebagian dari pada iktikad mereka, bahwa Saidina Ali akan kembali lagi kedunia
ini seperti dahulu, dan akan menuntut balas segala lawannya. Dan beliau
sekarang berada di awan, guruh dan kilat adalah suara ancamannya. Kaum syi’ah
saat terjadi gemuruh dilangit dan petir, maka mereka menjawab عليك السلام يا امير المؤمنين sebagaimana
yang tertulis dalam Tafsir Wal Mufassirun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar