Sifat Yang Wajib Pada Allah dan Yg Mustahil Serta Dalil Aqli dan Dalil Naqli
2. قدام (qidam) lawannya adalah حدث (baharu)
Qidam merupakan sifat salbiyah, yakni sifat untuk menolak hal yg tidak layak terhadap Allah Ta'ala.
qidam adalah sedia , sedia maksudnya ialah wujudnya Allah tidak mengikat karena zaman yg telah lalu, dalam artian Allah itu ada tanpa di dahului oleh tiada.
Atau lebih tepatnya makna qidam ialah
لا اول لوجود الله تعالى
Tiada permulaan bg wujudnya Allah.
Sedangkan hudus maknanya baharu, yakni dari tiada menjadi ada, dr ma'dum menjadi Maujud.
Dalilnya:
Dalil Aqli:
Allah merupakan pencipta segala makhluq, jikalau ada makhluq sebelum Allah, maka berarti Allah itu Baharu (dr tiada menjadi ada), sedangkan baharu merupakan sifat makhluq.
Maka mustahil Allah bersifat dg sifat baharu, krn Aplah adalah Khaliq (pencipta).
Dalil Naqli:
هو الاول والاخر والظاهر والباطن وهو بكل شيئ عليم
Dialah yg awal dan yg akhir dan yg dzahir dan yg bathin dan DiaNya Allah itu mengetahui dg tiap2 sesuatu.
3. بقاء lawannya فناء
Baqa' juga sifat salbiyah.
Baqa' artinya
لا اخر لوجود الله تعالى
Tiada akhir bg wujud Allah, dalam artian Allah itu Kekal selama-lamanya.
Sedangkan Fana' maknanya binasa, dalam artian suatu saat akan hancur/mati/hilang/Tidak kekal.
Dalilnya:
Dalil Aqli:
Jika seandainya Allah Fana, maka Allah sama dg Makhluq yakni suatu saat akan mati, jika Allah sudah mati, maka siapa yg akan mengatur alam ini???
Oleh krn itu jika kita mengatakan Allah tidak kekal maka sangatlah mustahil, krn fana itu sifat makhluq, bukankah khaliq dan makhluq itu tidak sama?.
Dalil Naqli:
كل شيئ هالك الاوجهه
Setiap sesuatu akan hancur, kecuali DZAT ALLAH.
4. مخالفته للحوادث lawannya مماثلته للحوادث
Mukhalafah lilhawadits masih termasuk kedalam sifat salbiyah, yakni sifat untuk menolak hal yg tidak layak bagi Allah.
Makna mukhalafatuhu lil hawadits ialah, Allah tidak serupa/ tidak sama dg makhluq.
Tidak serupa dalam segala hal, baik zat, sifat dan perbuatan.
Makhluq Adalah alam, sedangkan makna Alam
هو ما سوى الله
Yang bukan Allah Ta'ala itulah Alam.
Lawan dr sifat ini ialah mumatsalatu lil hawadis, yakni sama dg makhluq.
Maka dg sifat mukhalafah lil hawadits inilah tertolak faham MUJASSIMAH yakni faham yg menjisimkan Allah (mengatakan Allah berbentuk/bertubuh).
Dan tertolak pula cabang dr faham mujasssimah seperti JAHWIYAH yg menetapkan Arah (atas) bg Allah.
Mungkin lebih tepatnya sekarang dinamai WAHHABIYAH.
Dalam kitab HASYIYAH AD DUSUKI pada pembahasan sifat mukhalafatuhu lil hawadits halaman 83 dijelaskan:
واعلم ان من اعتقد ان الله جسم كالاجسام فهو كافر
ومن اعتقد انه جسم لا كالاجسام فهو عاص غير كافر
والاعتقاد الحق اعتقاد ان الله ليس بجسم
"KETAHUILAH, Bahwa barang siapa yg meyakini Allah itu berjisim seperti beberapa jisim, maka dia telah kafir.
Dan barang siapa yg meyakini Allah itu berjisim namun tidak seperti jisim yg lain maka dia telah bermaksiat tanpa kafir.
Dan keyakinan yg benar ialah yg meyakini Allah itu tidak berjisim".
Sedangkan masalah JAHWIYAH yakni faham yg menetapkan arah (atas) bg Allah, para ulama berbeda pendapat dalam menghukumi mereka kafir,, namun pendapat yg muktamat mereka tidak kafir.
Dalil tentang mukhalafah lil hawadits.
Dalil Aqli
Jika seandainya Allah serupa dg makhluq, sebagaimana kita tahu bahwa makhluk itu baharu, artinya suatu saat akan binasa, maka Allah juga baharu sbb Allah sama dg Makhluq.
Sedangkan Allah itu tidaklah baharu, sebab Allah itu bersifat dg sifat baqa' dan qidam, Sedangkan sifat makhluq berobah2 dan binasa.
Maka mustahil Allah sama dg makhluq.
Dalil Naqli
ليس كمثله شيء وهو السميع البصير
Allah tidak serupa dg sesuatu apapun, dan Allah itu maha mendengar lagi maha melihat.
Not:
Kaf (ك) yg terdapat dalam ayat diatas adalah kaf ziyah, kaf ziyadah disana tidak diartikan, jika diartikan akan berakibat fatal.
Jika kita artikan maka artinya SEPERTI MISILNYA ALLAH (Allah memiliki Misil).
Maka pengartian seperti ini sangatlah bathil (tertolak).